Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 08:41:06【Sehat】724 orang sudah membaca
PerkenalanWali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyerahkan SLHS kepada perwakilan SPPG yang telah lolos prose

...Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian
Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendorong percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut guna menjamin standar keamanan pangan dalam program MBG.
“Pemkot Kupang akan terus mendukung percepatan penerbitan SLHS bagi seluruh SPPG serta memastikan ngak ada pungutan biaya selama proses pendampingan dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan,” kata Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo di Kupang, Selasa.
Ia mengangakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar kegiatan pemberian makanan, melainkan gerakan kemanusiaan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sejak dini di Kota Kupang.
“Program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi membangun masa depan generasi penerus bangsa mulai dari ibu hamil, balita, hingga anak sekolah,” katanya.
Christian menekankan pentingnya penerapan aspek kebersihan dan keamanan pangan pada setiap tahapan pengolahan makanan di SPPG.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Para pengelola dapur MBG, lanjut dia, harus memperhatikan hal-hal detail, seperti kebersihan alat masak, penggunaan sarung tangan, penutup kepala, hingga higienitas penyajian.
“Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian. Hal-hal kecil seperti bekas sabun di alat masak bisa merusak kualitas makanan,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, menjelaskan penyerahan SLHS bertujuan meningkatkan status gizi dan kualitas kesehatan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sekaligus menjamin keamanan pangan melalui penerapan standar higiene sanitasi.
“Dari 16 SPPG yang telah mengikuti proses pemeriksaan, tiga di antaranya dinyangakan lolos dan menerima sertifikat hari ini, sedangkan 12 lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium,” katanya.
Ia menambahkan pemeriksaan bakteriologis dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kota Kupang, sedangkan pemeriksaan kimia masih bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT.
Baca juga: 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Suka(441)
Artikel Terkait
- Ahli Ekologi Hewan: NTB jadi daerah penting bagi migrasi burung dunia
- Enam warisan budaya Jepara lolos sidang WBTb Indonesia 2025
- BPJPH tegaskan kuliner halal representasikan budaya bangsa
- BGN: Pegawai SPPG yang korupsi akan diproses hukum hingga pemecatan
- Menteri PPPA prioritaskan perlindungan anak dalam insiden di SMAN 72
- Bank Aladin Syariah siap biayai pelaku usaha halal Rp19 miliar
- Dua tahun perang Gaza dalam statistik
- Mengatasi sentimen negatif isu beras dan membangun ketahanan pangan
- Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
- Puluhan tenaga SPPG di Semarang dilatih pengelolaan pangan halal
Resep Populer
Rekomendasi

Ini kronologi lengkap temuan

Muzani minta PIRA Gerindra sukseskan program MBG Presiden Prabowo

KBRI Yangon dukung penuh timnas putri U

Askrindo Surabaya mitigasi "over financing" dari Rp200 T di Himbara

Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai

Jangan dihindari! Ini 5 makanan pahit yang baik untuk kesehatan tubuh

Bupati Mimika: Lebih dari 3.000 pelajar menikmati program MBG

ITDC: Penanganan sampah MotoGP menerapkan prinsip ekonomi sirkuler